Halaman

Minggu, 04 Februari 2018

HADIST TENTANG PERDAGANGAN ATAU JUAL BELI

HADIST TENTANG PERDAGANGAN ATAU JUAL BELI
a.      Pengertian
Perdangan atau jual beli secara terminologi adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang yang dilakukan dengan jala melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan.[1]
Kerelaan dapat diketahui melalui tanda-tanda yang nampak secara lahir, adapun tanda yang jelas menunjukkan kerelaan adalah ijab dan kabul.  Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: لَايَخْتَرِفَنَّ إِثْنَانِ إِلَّا عَنْ تَرَاضٍ (رواه ابو داود والترمذى)
Artinya: dari Abi Hurairah r.a. dari Nabi saw. Bersabda: “janganlah dua orang yang jual beli berpisah sebelum saling meridhai.” (Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi)
قال النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّمَا الَبيْعُ عَنْ تَرَاضٍ (رواه ابن ماجه)
Artinya: Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya jual beli hanya sah dengan saling merelakan (HR ibn hibban dan ibn majah)
b.      Hadis Perdangan atau jual beli dalam perspektif hadis
Rasulullah mengapresiasi praktik jual beli atau perdagangan nampak pada sabda Rasulullah ketika sahabat menanyakan mata pecaharian paling baik, sebagaimana dalam hadis berikut:[2]
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ النَبِىَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ : اَىُّ الكَسْبِ اَطْيَبُ؟ قاَلَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُ بَيْعٍ مَبْرُوْرٍ (رَوَاهُ البَزَارُ وَصَحَحَهُ الحَا كِمُ)
Artinya: Dari raf’ah ibn rafi’ ra. Bahwasanya Rasulullah SAW ditanya: Mata Pencaharian apakah yang paling bagus? Rasulullah menjawab, “pekerjaan seseorang dengan tangannya dan tiap-tiap jual beli yang baik.” (HR al-Bazzar dinyatakan sahih oleh al-hakim al-Naysaburi)
c.       Jual beli atau Perdagangan yang dilarang
Rasulullah melarang perilaku negatif dalam aktifitas jual beli atau perdagangan antara lain:
(1)   Jual Beli dengan penipuan
(2)   Jual beli hashah
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ عَنْ بَيْعِ الحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ الغَرَرِ (رَوَاهُ مُسْلِمُ)
Artinya: Dari Abu Hurairah katanya: Rasulullah SAW melarang jual beli dengan hashah (melempar batu/kerikil) dan jual beli dengan cara menipu. (HR Muslim)
(3)   Jual beli dengan menyembunyikan cacat
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ عَنْ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: البَيْعَانِ بِالْخِيَارِ مَالَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُوْرِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَّبَا وَكَتَمَا مُحِقَّتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya : Dari hakim ibn hizam dari Nabi SAW, ia bersabda, “Penjual dan Pembeli memiliki hak pilih selama belum pisah. Jika keduanya jujur, niscaya keduanya akan diberikan barakah pada jual beli mereka. Jika keduanya berbohong dan menyembunyikan (cacat barang), niscaya berkah jual beli mereka dihapus.” (HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَاَدْخَلَ يَدَهُ فِيْهَا فَنَالَتْ اَصَابِعَهُ بَلَلًا فَقَالَ: مَا هَذَا يَاصَاحِبَ الطَّعَام ؟ فَقَالَ اَصَابَيْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ؟ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya: Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW pernah lewat di hadapan orang yang menjual setumpuk makanan. Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan makanan itu, ternyata tangan beliau mengenai makanan basah di dalamnya. Kemudian beliau bertanya kepada orang itu. “mengapa ini basah wahai penjual makanan?” orang itu menjawab, “makanan yang di dalam itu terkena hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda. “mengapa tidak kamu letakkan di atasnya supaya diketahui oleh orang yang akan membelinya? Barangsiapa menipu, dia bukan dari golonganku.” (HR. Muslim).
(4)   Menjual barang yang sudah dibeli orang lain (bay’ rajul ‘ala bay’ akhih)
Nabi Muhammad SAW bersabda:
 عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُوْلُ االلهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ (روه مسلم)
 Artinya: dari ibn Umar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, janganlah sebagian kamu menjual sesuatu penjualan sebagian yang lain. (HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يَبيِعُ الرَّجُلُ عَلَى بَيْعِ أَخِيْهِ وَلَا يَخْطُبْ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيْهِ إِلَّا أَنْ يَأْذَنَ لَهُ (روه مسلم)
Artinya : Dari ibn umar dari Nabi saw. Ia bersabda: janganlah sesorang menjual sesuatu yang telah dijual oleh orang lain dan jangan pula meminang pinangan orang lain kecuali jika ia mengijinkannya. (HR muslim)



[1] Sahrani, Sohari dan Abdullah, Ru’fah, Fikih Mu’amalah (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 65
[2] Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi (Jakarta: Prenadamedia Group, cet. Ke-2, 2016), hlm 158

Tidak ada komentar:

Posting Komentar